Rabu, 16 September 2015

cerita di siang bolong



Sinetron atau Drama?
Ini adalah cerita tentang pengalamanku dan kedua temanku yang memiliki hobi yang berbeda. Sebenarnya hobi mereka sama, yaitu nonton sinetron atau drama. Nah, ini dia masalahnya. Sinetron digunakan di Indonesia, sedangkan drama biasa digunakan untuk menyebut serial televisi Korea. Hobi berbeda yang aku maksud di awal tadi adalah yang satu menyukai Sinetron Indonesia, sedangkan temanku yang satunya menyukai Drama Korea. Tidak masalah mereka menyukai hal yang berbeda, jika tidak menggangguku. Bagaimana bisa kusebut mengganggu? Begini ceritanya.
Di sebuah siang yang terik, kami bertiga sedang duduk-duduk santai di bawah pohon. Aku akan menyebut dua temanku ini si A dan si B. Aku lupa bagaimana awalnya, namun percakapan kami kemudian mengarah ke sinetron Indonesia dan drama Korea. Mereka mulai berdebat mana yang lebih bagus antara Sinetron Indonesia atau Drama Korea.
Si A yang merupakan pecinta Sinetron Indonesia tidak terima saat si B mengatakan Sinetron Indonesia itu tidak bermutu.
“Sinetron Indonesia itu bagus, tau?!”
“Bagus apanya? Cerita basi, gampang ditebak, terus suka dipanjang-panjangin episode-nya pula. Mending juga Drama Korea, udah terbukti bagusnya.”
“Aku kan pecinta produk dalam negeri.” Si A masih kekeh membela pendapatnya.
“Itu nggak ada hubungannya!”
“Tentu saja ada. Lagian Drama Korea itu cuma menang tampang doang! Kamu juga ngaku deh, Kamu suka Drama Korea karena suka sama pemainnya, kan?!” Si A semangat sekali saat melakukan pembalasan tersebut. Sedangkan si B mulai marah. Dia merasa tersinggung rupanya.
“Tetep aja lebih bagus Drama Korea!”
“Ya Sinetron Indonesia lah,.” Si A juga tidak mau kalah.
“Drama Korea!”
“Sinetron Indonesia!”
“Kalian bisa diam nggak sih?!” Nah, ini aku yang membentak. Terbukti kan, perbedaan mereka itu menggangguku.
“Dia tuh yang mulai. Pake’ ngata-ngatain Sinetron Indonesia jelek, lagi.” Si A melempar tatapan tajam setajam silèt kepada si B.
“Memang begitu kenyataannya.”
“Apa?!” Oke, sekarang tatapannya tidak hanya setajam silèt, tapi matanya sudah hampir keluar karena melototin si B. Dan inilah bagian yang paling aku ingat, hehe.
“Sinetron Indonesia tidak jelek. Sinetron Indonesia penuh dengan nilai-nilai kehidupan.” Ini serius kawan, sinetron Indonesia memang penuh dengan nilai kehidupan. Tetapi memang untuk beberapa sinetron, hal ini tidak berlaku.
“Betul, betul, betul.” Si A buru-buru menimpali dengan semangat ayam goreng.
“Tapi, beberapa sinetron mempertontonkan kekerasan dan adegan yang tidak patut dicontoh.” Si A langsung mengeluarkan tatapan garangnya kepadaku. Tapi, itu tidaklah mempan padaku.
“Nah, denger tuh!!” Si B mengucapkan itu sambil senyum-senyum. Kelihatannya senang sekali.
“Drama Korea,.” Aku sengaja menggantung ucapanku agar si A dan si B perhatiannya terfokus kepadaku. “..bagus. Hanya saja jika aku menonton Drama Korea, aku tidak bisa menangkap amanat ataupun pelajaran didalamnya.” Ini jujur, aku kalau menonton Drama Korea hanya menikmati pemainnya saja, tapi tidak tahu kalau dengan kawan-kawan sekalian. Jika pemainnya tidak cocok, maka aku tidak akan menontonnya.
“Kan aku sudah bilang, drama Korea itu cuma menang tampang doang!” Si A buru-buru menimpali. Sepertinya ini dijadikannya ajang balas dendam untuk pernyataan si B tadi padanya.
“Itu karena Kau tidak menghayati drama yang Kau tonton!” Si B masih membela Drama Korea-nya.
“Kenapa aku harus menghayatinya? Aku itu tidak suka Sinetron Indonesia ataupun Drama Korea. Aku sukanya anime.” GUBRAK. Haha, ya kawan aku suka anime bukan sinetron atau drama.
“Hee??!!” Dan itu membuat kedua kawanku kaget hingga berteriak. Kenapa dalam hal ini mereka bisa kompak sih? Bikin sakit kuping aja.
“Sudahlah, intinya Kalian harus menghargai orang lain. Kalaupun Kau suka Sinetron Indonesia dia suka Drama Korea, ya udah hargai! Nggak perlu pake’ ngejelekin Drama Korea. Kamu juga, nggak usah ngejelekin Sinetron Indonesia.” Wess, bijak sekali aku.
Setelah itu kawan, masalah bagiku. Kenapa? Karena sekarang aku yang menjadi bahan ejekan mereka. Dibilangnya anime itu buat anak kecil lah, aku kayak anak kecil lah. Huh, harusnya kalian nonton anime yang aku tonton dulu, baru bilang begitu!! 

Sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan apapun yang Kalian suka, jangan sampai merendahkan apalagi menjelek-jelekan apa yang disuka oleh orang lain.

1 komentar: