Sinetron atau Drama?
Ini
adalah cerita tentang pengalamanku dan kedua temanku yang memiliki hobi yang
berbeda. Sebenarnya hobi mereka sama, yaitu nonton sinetron atau drama. Nah,
ini dia masalahnya. Sinetron digunakan di Indonesia, sedangkan drama biasa digunakan
untuk menyebut serial televisi Korea. Hobi berbeda yang aku maksud di awal tadi
adalah yang satu menyukai Sinetron Indonesia, sedangkan temanku yang satunya
menyukai Drama Korea. Tidak masalah mereka menyukai hal yang berbeda, jika
tidak menggangguku. Bagaimana bisa kusebut mengganggu? Begini ceritanya.
Di
sebuah siang yang terik, kami bertiga sedang duduk-duduk santai di bawah pohon.
Aku akan menyebut dua temanku ini si A dan si B. Aku lupa bagaimana awalnya,
namun percakapan kami kemudian mengarah ke sinetron Indonesia dan drama Korea.
Mereka mulai berdebat mana yang lebih bagus antara Sinetron Indonesia atau Drama Korea.
Si
A yang merupakan pecinta Sinetron Indonesia tidak terima saat si B mengatakan Sinetron Indonesia itu tidak bermutu.
“Sinetron
Indonesia itu bagus, tau?!”
“Bagus
apanya? Cerita basi, gampang ditebak, terus suka dipanjang-panjangin
episode-nya pula. Mending juga Drama Korea, udah terbukti bagusnya.”
“Aku
kan pecinta produk dalam negeri.” Si A masih kekeh membela pendapatnya.
“Itu
nggak ada hubungannya!”
“Tentu
saja ada. Lagian Drama Korea itu cuma menang tampang doang! Kamu juga ngaku
deh, Kamu suka Drama Korea karena suka sama pemainnya, kan?!” Si A semangat
sekali saat melakukan pembalasan tersebut. Sedangkan si B mulai marah. Dia
merasa tersinggung rupanya.
“Tetep
aja lebih bagus Drama Korea!”
“Ya Sinetron Indonesia lah,.” Si A juga tidak mau kalah.
“Drama
Korea!”
“Sinetron
Indonesia!”
“Kalian
bisa diam nggak sih?!” Nah, ini aku yang membentak. Terbukti kan, perbedaan
mereka itu menggangguku.
“Dia
tuh yang mulai. Pake’ ngata-ngatain Sinetron Indonesia jelek, lagi.” Si A
melempar tatapan tajam setajam silèt
kepada si B.
“Memang
begitu kenyataannya.”
“Apa?!”
Oke, sekarang tatapannya tidak hanya setajam silèt,
tapi matanya sudah hampir keluar karena melototin si B. Dan inilah bagian yang
paling aku ingat, hehe.
“Sinetron
Indonesia tidak jelek. Sinetron Indonesia penuh dengan nilai-nilai kehidupan.”
Ini serius kawan, sinetron Indonesia memang penuh dengan nilai kehidupan.
Tetapi memang untuk beberapa sinetron, hal ini tidak berlaku.
“Betul,
betul, betul.” Si A buru-buru menimpali dengan semangat ayam goreng.
“Tapi,
beberapa sinetron mempertontonkan kekerasan dan adegan yang tidak patut
dicontoh.” Si A langsung mengeluarkan tatapan garangnya kepadaku. Tapi, itu
tidaklah mempan padaku.
“Nah,
denger tuh!!” Si B mengucapkan itu sambil senyum-senyum. Kelihatannya senang sekali.
“Drama Korea,.” Aku sengaja menggantung ucapanku agar si A dan si B perhatiannya
terfokus kepadaku. “..bagus. Hanya saja jika aku menonton Drama Korea, aku
tidak bisa menangkap amanat ataupun pelajaran didalamnya.” Ini jujur, aku kalau
menonton Drama Korea hanya menikmati pemainnya saja, tapi tidak tahu kalau
dengan kawan-kawan sekalian. Jika pemainnya tidak cocok, maka aku tidak akan
menontonnya.
“Kan
aku sudah bilang, drama Korea itu cuma menang tampang doang!” Si A buru-buru
menimpali. Sepertinya ini dijadikannya ajang balas dendam untuk pernyataan si B
tadi padanya.
“Itu
karena Kau tidak menghayati drama yang Kau tonton!” Si B masih membela Drama
Korea-nya.
“Kenapa
aku harus menghayatinya? Aku itu tidak suka Sinetron Indonesia ataupun Drama
Korea. Aku sukanya anime.” GUBRAK. Haha, ya kawan aku suka anime bukan sinetron
atau drama.
“Hee??!!”
Dan itu membuat kedua kawanku kaget hingga berteriak. Kenapa dalam hal ini
mereka bisa kompak sih? Bikin sakit kuping aja.
“Sudahlah,
intinya Kalian harus menghargai orang lain. Kalaupun Kau suka Sinetron
Indonesia dia suka Drama Korea, ya udah hargai! Nggak perlu pake’ ngejelekin Drama Korea. Kamu juga, nggak usah ngejelekin Sinetron Indonesia.” Wess, bijak sekali aku.
Setelah
itu kawan, masalah bagiku. Kenapa? Karena sekarang aku yang menjadi bahan
ejekan mereka. Dibilangnya anime itu buat anak kecil lah, aku kayak anak kecil
lah. Huh, harusnya kalian nonton anime yang aku tonton dulu, baru bilang
begitu!!
Sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan apapun yang Kalian suka, jangan sampai merendahkan apalagi menjelek-jelekan apa yang disuka oleh orang lain.
keren keren ditunggu cerita berikutnya
BalasHapus